Terkait Insiden Pengusiran Wartawan di Barabai, Ini Penjelasan Ketua KPU Kalsel

27 Juni 2024
Ketua DPRD Kalsel, Andi Tenri Sompa saat diwawancarai di ruang kerjanya (Foto.Fahmi/newsway.id)

NEWSWAY.ID, BANJARMASIN – Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan Selatan, Andi Tenri Sompa, memberikan penjelasan terkait insiden pengusiran wartawan saat peluncuran Pilkada 2024 di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).

“Sebenarnya bukan diusir, tapi tidak boleh masuk karena kuotanya sudah penuh. Panitia ini kan bukan pimpinan, jadi mereka tidak berani mengambil keputusan,” kata Andi Tenri saat ditemui di kantornya, Selasa (25/6/2024).

Andi menjelaskan bahwa wartawan yang terdaftar untuk meliput peluncuran tersebut berjumlah delapan orang dan ditempatkan di bagian depan. Oleh karena itu, panitia tidak berani mengizinkan lebih dari jumlah tersebut.

“Panitia itu sudah diatur bahwa wartawan jumlahnya delapan, mereka akan kaku pada aturan itu. Undangan harus duduk di tempat yang ditentukan, mereka tidak berani mengubahnya,” jelas Andi.

Ia juga menyatakan bahwa KPU khawatir jika ada yang bukan wartawan sungguhan masuk ke acara tersebut. Meski acara itu untuk masyarakat umum, wartawan biasanya ditempatkan di depan untuk meliput.

“Kekhawatirannya adalah jika ada yang datang tanpa terdaftar di list, meskipun membawa kartu pers. Panitia cenderung tidak fleksibel, berbeda dengan pimpinan yang bisa mengambil kebijakan,” ujar Andi.

Menurutnya, panitia seharusnya berkonsultasi dulu jika ada wartawan tambahan yang ingin masuk, karena venue hanya disiapkan untuk delapan orang.

“Mereka harus konsultasi dulu apakah bisa dimasukkan, karena venue-nya hanya siap untuk delapan orang. Jika ada lebih, akan membludak dan perlu pertimbangan,” ungkap Andi.

Ia menekankan bahwa insiden ini murni kesalahpahaman dan panitia seharusnya mengkoordinasikan hal ini dengan pimpinan.

~ Advertisements ~

“Jika ada kelebihan wartawan, panitia harus koordinasi dengan pimpinan untuk tambahan wartawan di lokasi depan,” terang Andi.

~ Advertisements ~

Dirinya telah mengarahkan KPU HST untuk memberikan klarifikasi kepada media.

“Saya sudah arahkan mereka untuk klarifikasi, karena media adalah mitra yang membantu kerja KPU. Mereka sudah melakukan klarifikasi,” lanjut Andi.

Andi juga menekankan pentingnya koordinasi antara pimpinan dan bawahan agar hal semacam ini tidak terulang.

“Media adalah mitra yang membantu sosialisasi, jadi harus dikoordinasikan dengan baik agar bisa merangkul dan menjelaskan jika venue penuh,” ujarnya.

Ia juga menyarankan agar wartawan mendaftarkan diri ke KPU jika ingin meliput acara besar agar akses lebih mudah.

“Kedepan, media sebaiknya mendaftarkan diri ke KPU untuk meliput acara besar agar akses lebih mudah,” sarannya.

Terakhir, Andi menegaskan bahwa KPU terbuka untuk semua rekan media karena KPU membutuhkan mereka.

“Teman-teman di KPU, Insya Allah, sangat terbuka dengan rekan media karena kita membutuhkan media,” tutupnya.

~ Advertisements ~

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog